Sebuah Pertemuan
Aku sudah mulai tidak ingat bagaimana pertama kalinya aku bisa mengenal dia, namun yang ku ingat ialah saat pertama aku melihat ia untuk pertama kalinya, supaya tidak melupakan semuanya aku akan menuliskan semua kenangan itu kedalaman tulisan. pada hari itu secara tidak sengaja ia lewat lapangan sekolah dan aku melihatnya dari lantai dua kelas ku, aku memandangi ia dengan lirikkan yang sangat membingungkan karena keanehan dirinya yang berbeda dari yang lainnya, bayangkan saja rambut ia pendek namun ia menguncirnya seperti rambut upin dalam serial upin dan ipin, itu sudah sangat aneh sekali, namun tanpa aku sadari aku malah ingin mencari tahu siapakah dia, berada dikelas mana kah ia, dan dimana kah ia tinggal. setelah proses yang makan banyak bulan pada akhirnya aku mengetahui nama dia dan kelas ia berada namun tempat tinggalnya masih belum ku ketahui, aku tidak terlalu ingat kapan aku mengetahui tempat tinggalnya namun aku ingat siapa yang memberikan informasi dia mana ia tinggal, yaitu teman ku dari kelas yang berbeda yang mengasih tahu informasi tersebut, ternyata ia tinggal tidak jauh dari rumah teman ku tersebut. setelah mendapatkan informasi itu aku langsung saja pergi ketempat yang ia beritahukan kepada ku, benar saja aku pas-pasan sama dia dijalan dan setelah pulang dari tempat tersebut entah kenapa aku malah tersenyum sendiri dimotor. untuk pertama kalinya aku bisa merasakan suatu perasaan yang membuatku menjadi begitu. hah kangen sekali masa itu aku ingin sekali kembali ke waktu tersebut andai saja waktu bisa diputar. namun perjalanan belum untuk pertama kalinya aku bisa pergi dengannya itu memakan wakut yang sangat panjang yaitu waktu aku telah lulus dari masa putih abu-abuku sangat sekali saku sayangkan kenapa hal itu terjadi ketika aku sudah memulai perjalanan baru, namun itu takdir tapi menurutku itu karena ketidak beranian ku untuk mengajaknya, andai waktu itu aku berani untuk mengajaknya mungkin hal tersebut bisa lebih cepat lagi tercipta tidak perlu menunggu waktu yang sangat lama, dan waktu pertama pergi dengannya yaitu dia duluan lah yang memulai mengajak ku. namun aku merasakan hal yang sama sekali belum pernah aku rasakan pada saat itu rasanya masih akun simpan hingg saat ini, andai saja waktu bisa ku putar kembali namun itu semua mustahil jika ku rasa, kemustahilan tersebutlah yang selalu aku harapkan, itu sangat sangat mustahil aku rasa namun jika tidak dicoba kita tidak akan tahu, aku memang tidak bisa memutar kembali waktu namun aku bisa menciptakan kembali momen tersebut dengan dirinya. singkat saja aku sangat penasaran seperti apa alurnya jika aku bisa bersama dirinya. namun sampai kapapun buku tentang dirinya tidak akan pernah aku tutup karena memang belum sampai final chapter.

Posting Komentar